Berlatih Dengan Peralatan Memadai

Atlet silat dapat berkembang melalui program yang baik dan peralatan yang memadai. Tanpa itu program latihan tak dapat berjalan dengan optimal. Peralatan pelatihan silat, pelatihan beban, perlengkapan pertandingan dll harus menjadi bagian yang disediakan dalam pemusatan latihan di JSA.

Kunci dari prestasi adalah memadukan pengembangan diri dan teknik atlet melalui program latihan yang baik dan terukur dengan peralatan dan support yang memadai serta sistem seleksi dan uji pertandingan yang baik.

Latihan Beban Bagi Atlet

Peserta latihan di Jampang Silat Academy sesekali diberi pelatihan beban utnk meningkatkan power pesilat. Baban dikukur dalam berat tertentu agar meningkatkan pembentukan otot namun tak mengurangi kecepatan pesilat. Untuk itu dibutuhkan beban tertemtu dan pengulangan dalam jumlah tertentu.

Selain itu juga diperlukan perlengkapan latihan yang memadai dengan instruktur yang berpengalaman. Pesilat dapat menikmati latihan beban karena sambil latihan diperdengarkan musik yang memberi semangat.

Berlatih Power dengan Target

Banyak cara melatih power tendanga atau pukulan. Salah satunya dengan menendang atau memukul target. Target atau sasaran dapat statis atau bergerak.

Ajak peserta didik menetapkan jarak serang yang sesuai dengan postur mereka. Jarak yang sesuai menentukan power yang sampai pada sasaran atau target.

SPS (Speed, Power dan Stamina) dalam Silat Prestasi


Speed, Power dan Stamina (SPS)adalah tiga hal yang penting bagi menunjang prestasi pesilat dalam bertanding. Ini merupakan modal dasar bagi pesilat untuk menunjukkan kemampuannya mengolah diri mencapai prestasi silat terbaik.

SPS wajib di jadikan fokus dasarpengajaran dalam silat prestasi. Hal lainnya yang juga penting adalah Pengembangan Teknik, dan Mental Disiplin Juara.

SPS adalah bagian penting mendasar dari konsep Segitiga pretasi silat yakni SPS, Pengembangan Teknik dan Mental Disiplin Juara.

sumber foto : google

Indonesia Juara Umum Kejuaraan Dunia Pencak Silat


Indonesia keluar sebagai juara umum Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2010 yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Jumat (17/12). Prestasi ini diraih setelah mengoleksi 10 medali emas, 5 perak, dan 6 perunggu.

Tempat kedua dihuni Vietnam dengan raihan 8 emas, 8 perak, dan 3 perunggu. Sementara Malaysia menduduki peringkat ketiga dengan hasil total 4 emas, 6 perak, dan 6 perunggu.
Indonesia bisa merebut gelar juara umum setelah menyapu bersih medali emas di nomor seni kerapian.

Enam medali emas dari nomor tunggal putra, tunggal putri, double putra, double putri, tim putra, serta tim putri disaupu bersih. Justru perjuangan Indonesia di hari terakhir yang menggelar babak-babak final nomor tarung pada hari ini cukup berat.

Dari 17 nomor yang dipertandingkan, Indonesia hanya bisa membawa delapan wakilnya di babak final. Indonesia akhirnya hanya bisa membawa empat medali emas. Medali emas pertama Indonesia pada normo tarung dipersembahkan Sapto Purnomo mengalahkan pesilat Belanda Patrick Pronk 5-0 di pertarungan babak final kelas D putra.

Sayangnya, sukses Sapto belum diikuti rekan-rekannya yang berlaga di kelas lain. Dua pesilat putra lainnya gagal menambah koleksi emas dan harus puas meraih perak. Pada kelas F putra, Mulyono kalah 0-5 dari pesilat Malaysia Mohd Fauzi bin Khalid. Sementara itu di kelas G Putra Yudhi Purwadiono juga disikat 0-5 oleh Vu The Hoang asal Vietnam.

Medali emas kemudian, dipersembahkan oleh Pranoto pada kelas J putra, Rosmayani (kelas C putri), serta Dian Kristanto (kelas A putra). Di mata pesilat Belanda Patrick Pronk, Indonesia memang masih menjadi salah satu negara yang mendominasi nomor tarung.

"Dan saya tidak menyangka bisa bertemu dengan salah satunya (atlet Indonesia) di final tadi. Meski kalah, saya tetap senang mendapatkan kesempatan itu," katanya.

EZTHER LASTANIA
sumber Tempo Interaktif

Jampang Silat Academy Bertekad Lahirkan Pesilat Berprestasi


Indonesia sebagai negara asl pencak silat saat ini telah mendapat tantangan berat dari negara tetangga. Beberpa kali kejuaraan dunia dan event resmi lainnya, pesilat Indonesia tidak lagui mudah meraih kemenangan apalagi juara umum.

Kebutuhan Indonesia akan prestasi silat menjadi semakin strategis. Untuk itu Jampang Silat Academy (JSA) memngembangkan program pelatihan khusus bagi atlet dan calon atlet untuk meraih prestasi silat.

Program silat pretasi ini dikembangkan dengan mendorong perguruan silat tumbuh bersama. Saat ini direncanakan ada minimal 10 perguruan silat tergabung dalam Kampoeng Silat Jampang dengan target 1000 pesilat aktif. Dri para pesilat inilah nantiny 5 persennya akan diarahlan kepada silat prestasi.